Sunday, September 7, 2014

Hakikat Doa,Bahagian 1..

Manusia, sering berdoa untuk memperoleh apa yang dihajati – tidak ketinggalan juga saya. Saya berdoa dan berharap tanpa putus asa, disamping usaha yang tidak putus. Saya selalu yakin, suatu hari nanti Allah akan makbulkan jua doa saya. Lambat atau cepat. Allah pasti akan berikannya satu hari nanti. Namun akhir-akhir ini, saya sering kali kalah dengan diri saya sendiri. Saya sudah mula putus asa. Seringkali apa yang saya hajati, hampir sahaja saya dapatkan – tetapi terlepas dari genggaman saya disaat akhir. Saya mula mempersoalkan. Bagaikan Tuhan sengaja mempermainkan saya. Macam nak bagi, tetapi di saat-saat akhir menariknya kembali.
Lama kelamaan saya tersedar kembali. Astaghfirullah.. Moga Allah ampunkan dosa saya. Apa salahnya Allah mahu menguji saya. Dia yang Maha Kuasa, Dia yang Maha Memberi. Siapa saya mempersoalkan kurniaan-Nya. Sedikit yang saya minta, tetapi belum lagi Dia Makbulkan. Sedangkan banyak lagi yang saya tidak minta, tetapi nikmatnya tidak putus-putus diberikan.
Astaghfirullah tipisnya iman saya. Lebih tipis dari yang saya sangka. Astaghfirullah betapa berdosanya saya menjadi orang yang tidak bersyukur. Lebih kufur nikmat dari yang saya sendiri sangka.
Kerana itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni’mat)-Ku.“(Surah Al-Baqarah:152)
“Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.” (Surah Al-Mukminun:78)
Malu, kan? Terasa tertampar di muka.

No comments:

Post a Comment