PARIS TERPESONA SAMBUT FESYEN MUSLIM INDONESIA
Pandang mata penuh kekaguman
menyertai sesi pemotretan fesyen muslim Indonesia di Paris
(Paris, Jumat/16.12.2011). Setelah menempuh perjalanan udara sekitar 16 jam dari Jakarta - Paris dan transit di Abu Dhabi, delegasi asal Indonesia yang akan mengikuti The International Fair of The Muslim World (14-20 Des. 2011) atas undangan Union Des Mussulmans de France (Perkumpulan Masyarakat Muslim Prancis)tiba di Perancis. Delegasi ini terdiri dari Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC), pejabat dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, tokoh dan praktisi Ekonomi Syariah, desainer fesyen muslim, Majalah NooR dan Muslimah Beauty, yang berangkat pada 14 Desember 2011, tiba dengan selamat di Bandara Charles De Gaule Paris pada 15 Desember 2011. Saat itu waktu setempat masih menunjukkan pukul 06.45 pagi, sementara suhu udara berkisar 7° Celcius. Usai melewati pintu imigrasi dan mengurus bagasi, tanpa menunggu lama, rombongan langsung menuju sebuah kawasan wisata seni & budaya bernama Mont Marte yang berada di sebelah utara Paris.
Pandang mata penuh kekaguman
menyertai sesi pemotretan fesyen muslim Indonesia di Paris
(Paris, Jumat/16.12.2011). Setelah menempuh perjalanan udara sekitar 16 jam dari Jakarta - Paris dan transit di Abu Dhabi, delegasi asal Indonesia yang akan mengikuti The International Fair of The Muslim World (14-20 Des. 2011) atas undangan Union Des Mussulmans de France (Perkumpulan Masyarakat Muslim Prancis)tiba di Perancis. Delegasi ini terdiri dari Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC), pejabat dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, tokoh dan praktisi Ekonomi Syariah, desainer fesyen muslim, Majalah NooR dan Muslimah Beauty, yang berangkat pada 14 Desember 2011, tiba dengan selamat di Bandara Charles De Gaule Paris pada 15 Desember 2011. Saat itu waktu setempat masih menunjukkan pukul 06.45 pagi, sementara suhu udara berkisar 7° Celcius. Usai melewati pintu imigrasi dan mengurus bagasi, tanpa menunggu lama, rombongan langsung menuju sebuah kawasan wisata seni & budaya bernama Mont Marte yang berada di sebelah utara Paris.
Di tengah udara dingin, tanpa mengenal lelah, persiapan pemotretan segera dilalukan. Mendapat sentuhan riasan dari tangan make up artist Wardah Cosmetics, para model yang terdiri dari Inneke Koesherawati, Muslimah Beauty 2011 Dika Restiyani & Sartika Putri, terlihat makin cantik. Sementara itu, sebuah kafe di kaki bukit objek wisata tersebut, seketika berubah fungsi menjadi ruang ‘fitting’. Pemilik kafe tersebut yang kebetulan seorang muslim, tidak keberatan saat diminta izin untuk menggunakan kafenya sebagai tempat ganti busana.
Pemotretan digawangi photografer fesyen profesional Sophia Hutagalung didampingi fashion stylist Heri Bisma. Keduanya adalah pekerja industri fesyen di Perancis asal Indonesia yang sudah dua puluh tahun berdomisili di Paris.
Saat pemotretan pertama di kawasan wisata belanja dan religi Mont Marte yang terletak di sebelah utara Paris, karya busana berkonsep street wear milik Hannie Hananto, Jeny Tjahyawati, Merry Pramono, Anne Rufaidah, Najua Yanti dan Monika Jufry yang mendapat giliran. Kondisi cuaca yang semakin dingin, ditingkahi hembusan angin kencang dan gerimis serasa membuat persendian terasa kaku, namun profesionalitas seorang bintang membuat Inneke Koesherawati dan Dika Restiyanitetap mampu menampilkan pose-pose terbaiknya. Alhasil busana para perancang tersebut menjadi perhatian, bahkan busana bertema BaliMonoJuku milik Jenny Tjahyawati langsung ditawar untuk dibeli ditempat.
Hal yang sama terjadi di pemotretan kedua di Jembatan Pont Alexander III, dimana karya adibusanamilik Boyonz Ilyas dan Malik Moestaram juga menjadi objek photo bersama para pengunjung jembatan bernuansa art décor yang terkenal itu.
Atase Perdagangan Kedutaan Republik Indonesia di Perancis, Oke Nurwan yang mendampingi kegiatan pemotretan menyatakan, banyak warga berkomentar dalam bahasa Perancis yangmengekspresikan kekaguman dan pengakuan bahwa fesyen muslim Indonesia berbeda dari yang biasanya mereka lihat. KBRI Perancis merasa optimis bahwa cita-cita Indonesia menjadi kiblat fesyen muslim dunia 2020 akan terwujud.
Sementara itu Direktur Eksekutif IIFC, Eka Shanty menjelaskan bahwa kegiatan pemotretan tersebut merupakan rangkaian untuk mempromosikan Indonesia sebelum tampil di ajang International Fair of The Muslim World 2011. “ Setelah kami bertemu dengan panitia International Fair of the Muslim World di Paris, telah dikonfirmasikan bahwa ajang fesyen show busana muslim ini bukan hanya sejarah pertama bagi fesyen muslim Indonesia hadir di kota mode Paris, namun juga momentum bersejarah bagi perkembangan fesyen muslim sedunia. Ini harus kita syukuri bersama” tambahnya.
Selain di kawasan Mont Marte & Pont Alexander III, fesyen muslim Indonesia juga di terima hangat untuk melakukan pemotretan di pusat perbelanjaan terkemuka, Gallery Lafayette Paris. (Teks : Eka Shanty, Photo : Sophia Hutagalung)
No comments:
Post a Comment